Bincang Penulis #1 Bersama Ariqy Raihan 11 Agustus 2018 - One Day One Post

Breaking

Sabtu, 22 September 2018

Bincang Penulis #1 Bersama Ariqy Raihan 11 Agustus 2018





Nama: Muhammad Ariqy Raihan
TTL: Jakarta, 27 November. Kegiatan: Bekerja, Menulis, Membaca
Karya:
Buku Solo
  • Senja Pertama (2016, Indie Book Corner)
  • Lampion Senja (2017, Lampudjalan)
  • Aksara Hujan (2018, Mediakita)
Buku Bersama
  • Si Pagar dan Cerita Lainnya (2016)
  • 30 Things I Want To Do (2017)
Komunitas:
  • KITA
  • Pecandu Buku
  • Novel Addict
  • Game of Thrones Indonesia
Kebaikan-Kebaikan Takdir yang Tak Terduga
https://ceritadibaliksenja.wordpress.com/2017/12/10/kebaikan-kebaikan-takdir-yang-takterduga/
Penyesalan
https://ceritadibaliksenja.wordpress.com/2016/12/31/penyesalan/
Itu karya2 beliau, silakan yg mau ngintip dulu sebelum materi dimulai 😆

Dyah: Assalammualaikum wr wb. Selamat malam mingguan teman-teman. Perkenalkan saya, Dyah selaku moderator yang akan menemani kalian bersama tamu terhormat kita, Kak Ariqy Raihan.  Semoga malam ini menjadi malam yang sangat bermanfaat untuk ilmu kita~ 😊 Silakan kak Ariqy Raihan.
Ariqy Raihan: Halo semuanya. Salam kenal, yaa. Terima kasih buat Dyah sudah diundang ke sini buat sharing dan diskusi dengan teman-teman semua. Mungkin, biar lebih enak, kita bisa langsung materi,  biar teman-teman punya kesempatan yang lama untuk berdiskusi.
Materi 1
How To Get Idea
Ide dalam menulis memang penting. Dia meresap sebagai landasan dalam segala unsur cerita. Maksudnya? Jadi, setiap teman menulis karakter, konflik, latar, apa pun pasti berasal dari ide-ide.
Gimana cara mengelola ide?
1.     Mulailah peka.
Menulis merupakan pekerjaan yang membuat seseorang belajar lebih peka. Misal kalian makan di Mekdi. Nah, kalau sebelumnya biasanya kalian cuman datang, pesan, cari tempat, dan makan. Ketika kalian menulis cerita, kalian bisa menggunakan Mekdi jadi latar tempat. Nah, ketika kalian datang ke Mekdi. Kalian enggak lagi bisa melakukan hal yang lama.

Ketika datang, kalian mulai memperhatikan dekorasi dari Mekdi, posisi kasir di mana, toilet di mana, dapur di mana, tangga di mana, ada berapa meja dan bangku? Terus, suasananya ramai/sepi? Artinya kalian jadi lebih peka. Dan apa yang kalian perhatikan, itu jadi ide.

2.       Catat setiap ide!
Biasakan selalu bawa note kecil atau mungkin ponsel, untuk catat setiap ide/inspirasi yang kalian dapat. Kenapa? Memori setiap manusia punya daya manfaat beda-beda. Hal ini dilakukan mengantisipasi kelupaan. Karena ide begini, ga selamanya bakal diingat terus oleh kepala karena bertumpuk dengan hal-hal baru yang dilihat oleh mata.

3.       Dari catatan Ide, coba bikin eksplorasi/improvisasi.
Misal, ada ide:
Acara Ulang Tahun Bocah di Mekdi Sangat Menyebalkan. Kadang aku eksplorasi dengan imajinasi. Misalnya, Ulang Tahunnya tiba-tiba dibajak preman. Atau bocahnya kepeleset terus heboh. Apa pun, sih. Fungsinya cuman buat nambah-nambah aja. Haha. TAPI INI ENGGAK WAJIB. yang paling penting itu poin nomor satu dan dua.

4.       Pilah-pilah ide yang tepat buat cerita. Enggak semua ide mentah bisa digunakan dalam cerita. Kalian bisa mengombinasikan atau mengkolaborasikan ide-ide yang random untuk menjadi bahan cerita. Tapi pilahlah ide yang tepat

Materi 2
Bagaimana Membebaskan Diri dari Writer Block?
Bagi beberapa penulis, writer's block hanyalah alasan dari ketidak mampuan penulis dalam menemukan mood  atau feeling atau pace yang tepat buat mengelola ide.

Misal, mau bikin cerpen, ide udah ada. Eh baru beberapa paragraf udah stuck.

Hal-hal yang bisa jadi alasan terjadinya writer's block

1. Kalian KURANG BACA DAN RISET
membaca dan riset sering diremehkan penulis pemula. Padahal itu nyawa menulis. Kalian misal mentok, bingung mau nulis apa. Coba deh tengok diri sendiri, udah baca berapa banyak buku? Karena dengan baca buku, kalian bisa lihat dengan jelas bagaimana penulis lain mengelola ide. Bagaimana mereka mengembangkan karakter, konflik, latar, cara memainkan kata, cara mengelola bab, dll.


2. Terlalu banyak menulis bisa bikin eneg.
Banyak emang yang bilang, kalau mau nulisnya lancar dan jago biasain nulis tiap hari. Aku bisa bilang, kebanyakan nulis juga bisa bikin eneg. Ga terjadi di semua penulis, tapi di aku terjadi. Haha. Aku pernah nulis sebulan penuh, 30 hari, dengan 1 hari 1 bab. Dan itu wuih aku capek, otak pusing. Karena 1 bab emang panjang sih.

Banyak perspektif yang salah.


Bila kalian ingin menulis 1 hari 1 tulisan, maka menulislah semampunya dan jangan dipaksakan. Pahami kemampuan menulis kalian sampai mana.

Aku buat menjaga kemampuan menulis, ya minimal 1 minggu 1 deh. Kenapa? Karena pekerjaan. Kalau aku paksakan? bisa enggak cocok. Jadi, keseringan nulis bisa bikin eneg. Tapi bisa juga enggak.


3. Mood kalian ga stabil.
Kalau ini kejadian, ya tinggalkan tulisan kalian sejenak! lakukan hal lain selain menulis dengan fungsi kalian meredakan stres atau ketidakstabilan mood. Dengerin lagu, nonton film, tidur, jalan-jalan, apa pun. Pastikan kalian menulis kembali dengan situasi mood yang lebih baik.

Dalam menulis, menjaga mood itu sangat penting!

Materi 3
Cara Menumbuhkan Semangat Menulis
Ini lebih banyak kontemplasi. Coba deh tanya diri sendiri, bicara pada diri sendiri:

Apa Tujuan Kalian Nulis?
cuman mau terkenal doang? Atau kalian punya banyak hal yang ingin disampaikan pada orang lain? Atau alasan lainnya. Coba kontemplasi dan coba temukan jawabannya.

Karena dalam menulis, apalagi sudah mulai menulis banyak naskah, semangat nulis tiba-tiba jatuh itu mah biasa.

Penulis pasti akan melalui fase hilangnya semangat karena itu lumrah. Dan, dengan mengetahui tujuan menulis dan kalian percaya dan yakin pada itu, seharusnya sih bakalan terus membakar. Jangan memandang negatif atau merasa "down" ketika melihat teman2 atau orang lain yang karyanya lebih sukses/lancar sementara kalian belum.

Ingat, kalian nulis untuk apa? Selalu jadi pegangan itu.

Misal aku, aku ini menulis untuk menyembuhkan diri. Lalu, aku senang bercerita. Jadi, aku selalu berpegangan pada itu.

Materi 4
Konflik sederhananya ialah masalah di dalam cerita.

Tanpa konflik, cerita enggak akan ada. Apa yang mau dibahas? Nah, rumus konflik begini:

konflik= sebab+akibat

kebanyakan penulis pemula selalu salah di sini. Dan, ingat cerpen yang buruk ialah cerpen yang konfliknya datar.

Materi 5
Tips menulis outline novel:

1. Tentukan Premis!
Premis cerita ditulis sebagai patokan utama ketika kalian hendak membuat struktur novel.

2. Bentuk struktur novel.

Perhatikan karakter dan karakterisasi (bisa bikin we tabel karakter), Latar, alur,  konflik, POV,

Lalu, perhatikan struktur cerita. Jangan sampai datar! Kalian *bisa pelajari struktur 3 babak novel* di internet banyak kok itu.

3. Minimal tahu awal, tengah/klimaks, dan ending cerita.

4. Susun konflik dalam struktur cerita.

Oke selesaai. Sekian materi darikuu. Nanti yang hendak bertanya, tolong pastikan sudah baca materinya yaa. Jangan sampai pertanyaan kalian itu jawabannya ternyata ada di dalam materi.


TANYA JAWAB
Saya masih kurang paham dengan rumus konflik ini 🙏 Boleh dijelaskan lebih detail. Terus kesalahan penulis2 pemula itu di bagian mananya? 🙏 Maklum kalau ketemu rumus suka pusing.

Ariqy Raihan: gini aja. Misal konfliknya begini:
Andra menghajar Budi sampai babak belur. Nah, sebabnya apa? Akibatnya apa? Ga mungkin kan tanpa sebab? Nah itu maksudnya dari rumus konflik. kesalahannya begini, di dalam cerita orang banyak menulis akibatnya saja. Atau sebabnya saja. Nah, itu yang bikin cerita jadi datar.


Apakah setiap sub bab harus ada Konflik? Dan jika demikian, bagaimana agar Konflik itu tidak daftar

Ariqy Raihan: bab apa? novel? ya tentu ada. bagaimana ga datar? Pastikan rumus konflik terpakai. Lalu banyak baca. Baca contohnya.

Pelajarilah perihal plot dan konflik

di SMP SMA dipelajari. Yang bentuknya lembah dan bukit itu. Aku ga bisa jelasin di sini karena itu sangat panjang dan di internet banyak banget materinya. Aku belajar otodidak di sana. Belajarlah untuk mulai mencari tahu. Hehe Rumus itu hanya menyederhanakan penjelasan saja

Artinya gini, ga ada masalah yang terjadi kalo ga ada sebab. Dan masalah akan membawa akibat

Dyah: Kita terlalu fokus bikin masalah waw tanpa mementingan sebab masalah itu terjadi, bener gk?

Ariqy Raihan: Nah! padahal cerita sebetulnya seperti dunia nyata. Ada alur, ada masalah, ada karakter, ada latar, dll. Aku sih lebih senang yang tidak waw tapi maknanya dalam


Terkait poin ke 4 kak. Saya masih bingung gimana caranya menyusun konflik dalam bentuk cerita. Sehingga konflik itu seperti menghidupkan cerita yang sedang kita buat. Yaa, biar bisa membuat pembaca terhanyut gitu kak. Terima kasih ☺

Ariqy Raihan: sudah dijawab di atas, ya. Ada pertanyaan yang sama sebelumnya.

Bagaimana cara membuat konflik tidak datar? Apa harus permasalahan yang unik?

Ariqy Raihan: aku emang dalam menulis cerita, lebih senangnya yang maknanya bisa sampai hehe. Intinya kelola konflik sebaik mungkin. Pahami basic konflik, bahwa konflik awal cerita sampai klimaks harus meningkat.

Di dalam voice note aku kasih sedikit contoh tentang konflik yang meningkat. Buat mempermudah, cobalah cari materi tentang unsur intrinsik cerpen. itu ada di sana.

Cari buku yang sesuai. Banyak penulis baru ketika bertanya ingin bikin cerita keren, tapi baca saja malas. Sekali lagi, kalau jawaban di atas coba dipahami. Rumus itu cuman bentuk penjelasan. Ga ada konflik tanpa sebab dan tanpa akibat. Mas bisa kulik novel-novel bila memang penasaran. Atau kulik cerpen.

Konflik berlapis menurutku seperti konflik berantai. Jadi akibat konflik sebelumnya juga berperan sebagai sebab konflik setelahnya. Terus begitu beruntun. Cara penanganan cerpen dan novel beda, ya menurutku. Novel punya dimensi kesulitan dan dimensi penanganan yang berbeda dengan cerpen.

Bedanya gimana ya kak?
Ariqy Raihan: cerpen sekali nulis bisa selesai. Istilahnya kayak nulis 1 bab. kalo novel babnya beda. Tentu penanganannya beda ehe

Kalau pada novel, sebab dan akibatnya sengaja dibuat tidak berurutan (dibuat alur maju mundur)
Misal di awal langsung klimaks, dan di bagian tengah baru diceritakan sebabnya. Apakah akan mengganggu? 🙏🏻

Sederhananya dalam teori, setiap bab harus ada konflik. Cuman babnya dikelola nanti, konfliknya apakah ringan atau tidak. Sesuai kebutuhan.

itu fungsinya struktur bab. Nanti kalau sudah disusun, bisa ketahuan bab 1 bahas A, bab 2 bahas B, bab 3, bahas C dan sebagainya. Itu terus, coba cari di internet materi "Struktur 3 babak Joko Anwar"

penjelasan beliau terbilang jelas. Aku belajar dari artikel beliau.


jika nulis novel berdasarkan kisah nyata, dengan banyaknya Konflik dan solusi. Apakah kita pilih2 atau tulis semuanya. Sebaiknya  menurut kakak bagaimana?

Ariqy Raihan: Ya, kamu tahu premisnya mau macam gimana? Nah, nanti coba pilah pilih yang sesuai.

Oh seperti itu. Kadang2 saya suka mikir apa fungsinya setiap bab. Apa di dalamnya berubah konflik atau yang lainnya. Mungkin saja ada bab yang isinya datar semua.

Ariqy Raihan: Begini, kamu tahu bentuk lembah dan bukit dari konflik? Coba deh dicari tahu bentuknya, gimana. Kamu akan tahu kalau klimaks itu definisinya adalah puncak masalah. Nah, cerita bisa bermula dengan konflik. Tapi, tidak setinggi dari klimaksnya. Klimaks itu konflik juga, kan? Nah ketika kamu bikin bagian klimaks tentu sudah ada sebab dan akibatnya di situ.

Sebelum materi dimulai, Juga sudah memberikan dua contoh cerpenku. Bisa dibaca dan ditengok bagaimana :) Ehm. Kalau isinya datar ya, berarti gagal juga haha. Pasti setiap bab ada aja konfliknya, meskipun ringan.

karena pas bikin struktur novel, kita tahu bab mana yang konfliknya bakal "panas kayak kebakaran" mana yang "panas puntung rokok" atau "panas kompor" dll hehe. Penulis yang mengelolanya

Ada jumlah kata minimal untuk jadi sebuah bab?

Ariqy Raihan: Enggak ada.

Kak yg bagian menulis tiap hari, berarti kalau dalam kondisi gak baik untuk menulis, maka jngan dipaksakan karena bisa berpicu tulisan kita itu jdi bkin eneg?

Ariqy Raihan: Yaa bisa gitu. Tergantung orang juga. Intinya, kalau emang ga mood nulis kalau dipaksain nulis ya hasilnya pasti ga maksimal.

Ariqy Raihan: Teman-teman bisa baca ini untuk contoh bagaimana mengembangkan konflik.

Kak, knapa sih kakak mau menulis?

Ariqy Raihan: Menulis bagiku untuk menyembuhkan diri

Kak, kalau ada yg gk pede nulis karena takut komentar2 negatif ini gmana?

Ariqy Raihan: Ya, harus belajar melatih mental menulis dong. Ingat, dalam membaca cerpen yang bikin komentar jelek muncul ada dua hal:
1. Selera
kalau selera udah jadi acuan utama, biarin aja. Soalnya subjektif.

2. Struktur cerita.

Cerpen dan novel itu sebuah karangan yang punya aturan tertentu. Disebut unsur intrinsik. Unsur ini pembentuk struktur cerita. nah bila di sini strukturnya ga rapi, atau konflik tadi datar, nah di sanalah komentar yang negatif bisa dipandang obektif.

Ariqy Raihan: komentar "sampah" mah udah sering banget diterima hahah

Di cerita pertama mengaduk rasa penasaran saya, apa yang membuat aldebara (maaf kalau salah) bisa begitu menggilai kitab itu, dan mengapa setiap orang yang memegang buku itu berakhir tragis, kecuali anna.

Ariqy Raihan: Di situ ada kok sebabnya, bagi Aldebaran, puisi menyelamatkan hidupnya. Puisi yang ditulis Neruda. Lalu puisi yang bisa bikin orang meninggal ketika baca, berarti puisi itu punya kekuatan besar. Itu alasan mengapa Aldebaran sangat mengejar puisi


Akibatnya? Aldebaran melakukan hal apa pun utk dapetin buku itu. Sampai akhirnya dia juga menjadi korban.

Dyah: Ini ada pesan moralnya yak kak?

Ariqy Raihan: pesan moralnya, kalau baca buku yang benar. Jangan terlalu fokus di jalan. lalu, di setiap kesedihan orang, selalu ada hal yang bikin dia bangkit lagi. Orang yang ambisius itu selalu berusaha dan terkadang harus dapatin apa yang dia mau. Tapi, semakin memaksakan, hasilnya bisa buruk. dan lain-lain.

Dyah: Luar biasaaaaaaaa, jdi selain menulis mengenai perasaan kita, diusahakan ada pesan moralnya jg ya?

Ariqy Raihan: amanat ada atau tidak terserah penulis haha. Tapi ya kalo ada bagus. Aku baca beberapa sastra yang rada liar kadang moralnya ... apaan, yak. Kudu dipahami betul-betul wkwk kayak kumcer Djaenar Maesa Ayu, dll

Kak, buku2 bacaan kakak yg paling berkesan dan menjadi pembelajaran untuk menulis kakak, apa aja?

Ariqy Raihan: Aku baca apa saja, sesuai mau belajar apa dan menulis apa. Tapi penulis yang bukunya kukoleksi itu Bernard Batubara, Azhar NA, Kurniawan Gunadi

Dyah: Kembali lagi ya, niatan menulis itu apa wkwkw

Ariqy Raihan: Ya. Aku semakin belajar nulis semakin ingin eksplorasi diri. Jadi, apa pun yang terjadi aku hadapi

Punya target baca nggak sih kak?? Misal buku apa aja dan berapa setiap bulannya..

Ariqy Raihan: Dulu pernah. Kalau sekarang susah. Kerjaan banyak haha

Misal ya kak, kita mau buat naskah fiksi, trus kita gaada gambaran/buntu soal pemeran sdg apa atau harus melakukan apa lagi karna ide yg udh notok untuk berhayal. Itu gimana cara ngadepinnya? Sdngkan naskah itu masih panjang. Novel contohnya. Trus kita juga gaada pengalaman yg ada dikhayalan itu. Itu gimana ya kak?

Ariqy Raihan: develop your imagination. Aku juga kerap begini, kok.
Jadi, coba apa gitu nonton film/series. Atau baca buku orang, liat adegan di dalam buku mereka apa aja.
caraku sih gitu. Kenapa sy ambil dari cerita fiksi, karna cerita fiksi lebih membutuhkan banyak ide ide baru yg harus disampaikan tanpa ada pengalaman melakukan sebelum nya bukan? Mengarang bebas anggapan nya. Tapi bagaimana klo kita ingin hasil yg emng bener2 maksimal dari khayalan /imajinasi kitaa

Kalo sy lebih utama ke nonton film emng, baca buku nmr dua😅 tapi masih sulit atau bahkan kurang bisa berkhayal dalam menjelaskan detail. Contohnya perhatian sekeliling, misal yg ada di naskah mas nya tadi 'orangtua bersyal putih' emang sepele tapii menurut sy itu loo, gregettt😅😅

Ariqy Raihan: Banyak penulis baru nulis novel dengan cerita based on true story mereka. dan lancar. kenapa? Karena hal yang nyata terjadi di hidup kan emang udah ngalir kayak cerita, alurnya jelas, konfliknya jelas. Nah, pertanyaannya, bagaimana cerita yang enggak based on true story? bener2 fiksi, semuanya dirancang, haha. Dan ini adalah challenge pertama untuk penulis

ya, merancang adegan/scene dalam cerita emang ga mudah. Ya itulah tantangannya

Allahh, sungguh jawaban yg sy butuhkan hanyalah 'rancangan' 😅😅🙏

Ariqy Raihan: main saja ke storialku, aku bahkan coba nantang diri dengan bikin novel latarnya negara Polandia, yang ga pernah ke sana. Jadi semua berdasar riset

Dyah: Begini teman-teman, fiksi itu ada kok yg based of story, itu namanya fiksi slice of life (bagian dari kehidupan) ada bumbu2 yg kita berikan seperti penambahan ceritanya. Klo mau dikatakan based of story itu non fiksi, kalian salah besar 😊

*maaf nyela 🙏🏻 dapet ilmu harus disampaikan

Ariqy Raihan: nonfiksi itu buku2 motivasi, pendidikan, buku diktat, buku2 psikologi. semacam itu lah
Iyaaa kdg sy raguu, tapi beda si emng. Kalo sy mau nambahin sedikit fiksi ke cerita yg nyata malah😅
Fiksi itu lebih apa, ya, hmm... definisinya memang cerita rekaan.
Tapi rekaan itu kan bisa berdasarkan/terinspirasi dari kisah nyata, makanya selalu ditulis based on true story. Atau terinspirasi kisah nyata. Buku-buku motivasi, mereka menggunakan banyak kasus nyata. Buku psikologi juga.

Ariqy Raihan: Tapi ada juga novel nonfiksi sih kayaknya. Haha. Tapi yang itu emang ga perlu embel2 based on true story. kayak chicken soup itu kalau ga salah isinya kisah2 nyata yang menginspirasi. itu benar-benar kisahnya dikisahkan tanpa rekaan.

Kalau based on true story aku memahaminya lebih bahwa benang merahnya jelas dari kisah nyata. hehehe
Jadi nama tokoh bisa diganti, latar, tapi alur dan konflik dari benang merah sesuai pengalaman.

Tapi ada yang bilang chicken soup nonfiksi. jadi ya kembali ke pemahaman orang orang. Hehe kalau bingung tanya pustakawan saja

Titik 0 juga ga sih? Denger2 itu bisa menginspirasi bgt karna emang real kisah nyata

Ariqy Raihan: ya aku sih menganggap bukunya Agustinus Wibowo itu nonfiksi. Bener dia kan penulisnya?

Oh iya kak, kakak lgi ngerjain project apa sekarang? Lagi niatan mau ngeluarin buku baru ya?

Ariqy Raihan: untuk novel kedua, ketiga , dan keempat ada di storial. Sudah selesai semua. Novel pertama lagi mau disiapkan terbit

Saya terbiasa menulis fiksi dalam bentuk flashfiction yg umumnya hanya terdiri dari 100-250 kata. Lalu saat tiba2 harus menulis cerpen yg jelas agak panjang, saya suka bingung. Jadi susah memanjang2kan kalimat. Pernah merasa seperti ini jugakah kak? ada solusi mungkin?

Ariqy Raihan: makanya kalau udah selera kita ga boleh ngejudge "ah seleraa lu rendah"

Dyah: Mungkin untuk menulis ff ke cerpen bisa coba perlahan2 dirangkai ceritanya berdasarkan bacaan2 cerpen yg kita baca 😂🙏🏻

Ariqy Raihan: Ya, aku juga nulis FF dan kayaknya tahu deh kenapa gitu. Jadi, di flashfiction itu ada aturan yang ia menoleransi dari proses karakterisasi dan pengembangan cerita.

Karakter tidak perlu dikembangkan jauh seperti cerpen umum. Secukupnya aja. yang berkaitan dengan cerita.

konfliknya pun sama. Tidak perlu banyak, bahkan disarankan konfliknya itu langsung mendekati klimaks. Lalu ending. Dan bahkan lagi, endingnya disarankan twist karena twist jadi senjata flashfiction.

Nah, masalahnya dalam cerpen umum, penoleransian tadi enggak berlaku. Karakter harus dikembangkan atau dalam artian proses pengkarakterisasian. Konflik cerita pun bertumbuh, dari awal hingga klimaks.


Nah, pr mba dinni adalah membiasakan diri nulis panjang. Latihan terus. baca buku2 kumpulan cerpen buat cari tahu.

kenapa mentok? Karena mbak dinni biasa nulis yang singkat, lalu coba nulis panjang. Otak mba dinni belum terbiasa saja. Jadi, solusinya adalah dibiasakan. Seperti orang belajar nulis cerpen dari awal lagi aja.
Aku di storial malah nulis fiksi mini kurang dari 100 kata. Baru ada hampir 40an kalo ga salah

Dyah: Oke, sepertinya hari sudah semakin larut, dan pemateri kita jg kelelahan mengetik pnjang lebar 😅
Kita sudahi yuk diskusi kita kali ini, semoga lain waktu masih bisa diskusi bareng sama kak rere, klo kak rerenya gk super sibuk ya~ karena jujur aja, dapetin waktu luangnya kak rere susah bnget 😂

Ariqy Raihan: Haha
terima kasih sudah diizinkaan diskusi yaa. Aku undur diri duluu

Terima kasih kak Ariqy Raihan. Semoga ilmu yg diberikan malam ini menjadi berkah dan bermanfaat untuk kita semua 😊🙏🏻 Btw, aku pernah lho jadi muridnya kak ariqy, karena beliau sibuk banget, jdi skrang udh enggak jdi muridnya lgi~ tpi masih inget waktu itu kak ariqy sabar bnget ngadepin tulisanku yg acak beradul 🤭🙇🏻‍♀

MS Wijaya ODOP: Terimakasih teman-teman semua yang sudah ikut semalam dikelas Bincang Penulis bersama Kak riqy Raihan semoga mendapatkan ilmu yang bermanfaat dan tercerahkan kembali.

Dan tentunya makin semangat menulis terus ya...

Karena Jika ingin menulis kuncinya hanya menulis, menulis dan terus menulis!!

Terimakasih banyak kak Ariqy Raihan sudah menyediakan waktunya untuk sharing bersama kami. Semoga terus berkarya dan semakin sukses. 😃


#tipsmenulis #onedayonepost #komunitasodop

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Pages