DI TUBUH WAKTU, DALAM SUDUT KOTA - One Day One Post

Breaking

Selasa, 28 Agustus 2018

DI TUBUH WAKTU, DALAM SUDUT KOTA

canva.com

DI TUBUH WAKTU, DALAM SUDUT KOTA

Di tubuh waktu
diantara detik-detik bernapas detak
Seorang pengembara menyicil kehidupan
menyempitkan ruang-ruang dusta
demi satu tempat singgah.


Di jantung Ibukota
beberapa seniman menyanyikan tembang kematian
pada lampu-lampu jalan
pada tungkai-tungkai berangsur pulang.


Sudut kota hanya plastik
membungkus daging paling merah
menimbun tulang-tulang patah.

Bogor, Agustus 2018



AKU ENGGAN MENGHAPUS JEJAK

Aku enggan menghapus jejak
yang kau tinggalkan di ruang pertemuan
Sebab pena lebih dulu bergerak
mencatat segala yang terserak
ditengah kebisuan
ditanduk perpisahan.


Malam tak bosan ditemani kesunyian,
kesunyian selalu tabah menemani malam
Dan keduanya diam-diam menatap rembulan.


Perpisahan yang pamit tidak selalu menitip
segala kabar tentang kisah paling luka
Perjumpaan yang datang tidak melulu mengirim
segala kabar tentang ribuan cita.


Penghujung halaman menepuk gamang.


Waktu adalah lembar paling utuh
yang menjaga jejak kenangan.

Bogor,  Agustus 2018



TIADA SATU PUN

Tiada satu detik pun meminta
agar membungkus namamu dalam ingatan

Aku enggan berhenti
dalam perjalanan ini

Jutaan petang selalu meminta pulang

Dan persimpangan menawarkan segala
titik jumpa

Aku masih menolak malam

Rindu ini akan selalu senja untukmu.


Bogor, Agustus 2018
N.A. Fadli

1 komentar:

Pages